Sore itu aku baru saja keluar dari tempat tinggalku untuk menghirup udara segar. Tapi sayang, aku tidak menemukan banyak teman. Mungkin karena hari sudah mulai gelap, yang banyak adalah mereka yang berterbangan.
Ketika akan menaiki tangga, aku melihat banyak sekali perahu raksasa yang bersandar. Aku hendak memasuki kapal raksasa dengan model seperti rumah; berdiri kokoh dengan kayu-kayu dan juga atap jerami. AKu melihat keramaian didalamnya. Mereka sangat bising membicarakan sesuatu yang tidak ku mengerti.
Saat aku berada di tengah-tengah mereka, serasa berada diatas panggung dengan sorotan lampu dan dikelilingi para penonton. Hingga pada akhirnya, aku berlari ke pinggir untuk mencari tempat lebih nyaman. Tapi ternyata, aku menabrak sebuah batu besar.
Batu itu adalah kaki si raksasa.
“Hey raksasa, menyingkirlah! Aku terjepit di kakimu” kata ku berteriak. Namun sayang, si raksasa tidak mendengar sampai ia bangun berdiri dan “Oh tidak! Aku hanyalah seekor semut.” AKu meringis ketakutan karena harus terbang tersapu oleh kaki si raksasa.